Donor darah Sering dianggap sebagai tindakan kecil yang memiliki efek besar, donor darah dapat menyelamatkan hingga tiga nyawa dengan satu kantong darah. Namun, ada fakta medis penting yang perlu Anda ketahui agar donor darah dilakukan dengan aman dan bertanggung jawab.
Darah: Komponen Vital Yang Tak Tergantikan
Kehidupan bergantung pada darah untuk membawa oksigen, nutrisi, dan menjaga fungsi tubuh tetap berjalan. Sampai saat ini, tidak ada teknologi yang dapat digunakan untuk menggantikan darah manusia. Oleh karena itu, satu-satunya cara untuk memenuhi kebutuhan transfusi pasien di seluruh dunia adalah melalui donor darah.
Hanya sekitar 7–10 persen volume darah tubuh orang dewasa, sekitar 350–450 mililiter darah diambil saat donor. Donor darah aman jika tubuh dalam kondisi sehat karena tubuh akan segera menggantinya secara alami: plasma dalam dua hari dan sel darah merah dalam empat hingga delapan minggu.
Manfaat Donor Darah
Donor darah dapat menyelamatkan hidup bagi penerima dan pendonor. Secara medis, donor darah menstimulasi pembentukan sel darah baru, membantu menyeimbangkan kadar zat besi, dan menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Karena setiap proses donor dimulai dengan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan hemoglobin, pendonor juga secara tidak langsung memantau kesehatan mereka.
Secara psikologis, tindakan ini menyebabkan kebahagiaan batin, rasa lega dan bahagia karena bisa membantu orang lain meningkatkan kesejahteraan emosional, suatu efek positif yang dikenal sebagai high helper.
Syarat Medis Dan Pemeriksaan Penting
Tidak semua orang bisa serta-merta mendonorkan darahnya, ada syarat kesehatan yang ketat, antara lain: usia 17–60 tahun, berat badan minimal 45–50 kg, tekanan darah normal, dan kadar hemoglobin minimal 12,5 g/dL.
Selain itu, kandidat pendonor harus bebas dari HIV atau AIDS, hepatitis, dan sifilis. Untuk memastikan keamanannya, semua darah yang dikumpulkan akan diuji di laboratorium. Pemeriksaan ini sangat penting karena penerima darah yang tidak steril dapat berada dalam bahaya besar.
Risiko Dan Hal Yang Perlu Diwaspadai
Meskipun donor darah aman, mereka mungkin mengalami efek samping ringan seperti pusing, lemas, atau memar di area suntikan. Efek samping ini biasanya terjadi karena tidak cukup istirahat atau makanan sebelum donor dan akan sembuh dengan cepat.
Semua prosedur donor dilakukan dengan alat steril sekali pakai, sehingga hampir tidak ada risiko penularan penyakit. Selain itu, pendonor disarankan untuk menghindari aktivitas berat selama beberapa jam setelah donor dan meningkatkan konsumsi air putih.
Keamanan Dan Etika Dalam Donor Darah
Donor darah bukan sekadar soal niat baik, tetapi juga tanggung jawab medis dan etika. Penerima darah dapat terancam jika mereka menyembunyikan masalah kesehatan mereka atau memaksakan diri saat tidak layak. Agar darah yang disumbangkan aman dan bermanfaat, transparansi dan kejujuran sangat penting.
Selain itu, darah yang telah dikumpulkan harus dirawat dengan benar. Selama proses penyimpanan, pencocokan golongan darah, dan penyerahan ke rumah sakit, sangat penting untuk berhati-hati. Kesalahan kecil dapat fatal bagi pasien yang menerimanya.