Seiring dengan perkembangan teknologi dan perubahan gaya hidup, sejumlah penyakit – baik fisik maupun mental – menunjukkan tren peningkatan pada kelompok usia ini. Data terbaru dari Kementerian Kesehatan RI dan WHO mengungkapkan bahwa masalah kesehatan yang dihadapi Gen Z tidak hanya berkaitan dengan penyakit menular, tetapi juga penyakit tidak menular yang dipicu oleh gaya hidup.
Pola Hidup Modern dan Perubahan Perilaku
Anak-anak dan remaja Gen Z tumbuh di tengah kemajuan teknologi digital. Mereka akrab dengan gadget sejak usia dini, menghabiskan waktu berjam-jam di depan layar, dan cenderung kurang bergerak. Pola makan cepat saji, stres akademik, dan kurangnya tidur menjadi faktor risiko utama timbulnya berbagai masalah kesehatan.
Kemajuan teknologi telah mengubah cara Generasi Z berinteraksi, belajar, bekerja, bahkan menghibur diri. Smartphone, tablet, dan laptop kini menjadi perangkat yang hampir selalu ada di tangan mereka. Dengan akses internet yang nyaris tanpa batas, segala informasi dan hiburan dapat diperoleh dalam hitungan detik.
Namun, kemudahan ini ternyata membawa dampak signifikan pada perilaku dan pola hidup. Aktivitas fisik yang dulu dilakukan secara langsung, seperti bermain di luar rumah atau berolahraga bersama teman, kini banyak tergantikan oleh aktivitas digital seperti bermain game online, menonton video streaming, atau bersosialisasi di media sosial.
Penyakit Fisik yang Mengkhawatirkan
Beberapa penyakit fisik yang kian marak ditemukan pada Gen Z antara lain:
- Obesitas dan Diabetes Tipe 2 – Gaya hidup sedentari dan konsumsi makanan cepat saji, tinggi gula serta lemak memicu peningkatan kasus obesitas hingga 27% dalam lima tahun terakhir.
- Gangguan Penglihatan – Myopia atau rabun jauh meningkat tajam karena paparan layar yang berkepanjangan sejak usia dini.
- Masalah Postur dan Nyeri Otot – Penggunaan gawai dengan posisi yang tidak ergonomis menyebabkan nyeri punggung, leher, dan bahu pada usia muda.
- Gangguan Tidur – Tidur larut malam akibat penggunaan gawai mengganggu ritme biologis dan proses regenerasi sel tubuh.
Lonjakan Gangguan Kesehatan Mental
Selain penyakit fisik, gangguan kesehatan mental pada Gen Z juga menjadi perhatian besar. Faktor pemicunya meliputi tekanan akademik, cyberbullying, serta perbandingan sosial yang tidak realistis di media sosial.
Beberapa gangguan mental yang umum terjadi pada Gen Z meliputi:
- Kecemasan (Anxiety Disorder) – Rasa khawatir berlebihan terhadap masa depan, ujian, atau pandangan orang lain.
- Depresi – Perasaan sedih berkepanjangan yang mengganggu aktivitas sehari-hari.
- Burnout Remaja – Kelelahan fisik dan mental akibat tuntutan akademik dan kegiatan ekstrakurikuler.
- Gangguan Makan (Eating Disorder) – Terbentuk karena tekanan standar kecantikan yang tidak realistis.
Generasi Z sering terjebak dalam tekanan untuk tampil sempurna, baik secara akademik maupun di media sosial. Hal ini membuat mereka rentan terhadap gangguan kecemasan dan depresi.
Rekomendasi Pencegahan
Beberapa langkah yang disarankan meliputi:
- Membatasi waktu penggunaan gawai maksimal 2 jam di luar kebutuhan belajar.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, kaya sayur dan buah.
- Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari.
- Menetapkan jam tidur teratur 8–9 jam per malam.
- Menyediakan ruang aman bagi remaja untuk bercerita dan mendapatkan dukungan emosional.
Fenomena meningkatnya penyakit fisik dan mental pada Generasi Z menjadi alarm bagi dunia kesehatan. Kemajuan teknologi memang membawa kemudahan, namun juga menciptakan risiko kesehatan baru jika tidak diimbangi dengan kebiasaan hidup sehat. WH.