Makanan yang terlihat lezat belum tentu aman dikonsumsi, di balik hidangan sehari-hari, ada ancaman kecil namun berbahaya yang sering luput dari perhatian: bakteri Salmonella. Mikroorganisme ini dikenal sebagai salah satu penyebab utama keracunan makanan di seluruh dunia, menyerang jutaan orang setiap tahunnya. Yuk, kenali lebih dalam tentang Salmonella, mulai dari asalnya, cara penyebarannya, hingga langkah pencegahannya.
Apa Itu Salmonella?
Salmonella adalah jenis bakteri yang termasuk dalam keluarga Enterobacteriaceae. Bakteri ini hidup di saluran pencernaan hewan dan manusia. Ketika makanan atau air terkontaminasi oleh bakteri ini, seseorang bisa mengalami infeksi yang disebut salmonellosis.
Ada lebih dari 2.500 jenis (serotipe) Salmonella yang telah diidentifikasi, tetapi hanya sebagian yang menyebabkan penyakit pada manusia. Jenis yang paling umum adalah Salmonella enterica dan Salmonella bongori. Infeksi Salmonella enterica inilah yang paling sering dikaitkan dengan keracunan makanan.
Sumber dan Cara Penularan
Bakteri Salmonella dapat hidup di berbagai bahan makanan, terutama yang berasal dari hewan. Beberapa sumber utama penularannya antara lain:
- Telur mentah atau setengah matang, sering kali menjadi tempat favorit Salmonella berkembang biak.
- Daging ayam dan sapi yang tidak dimasak sempurna, bakteri bisa bertahan jika suhu masak tidak cukup tinggi.
- Susu mentah dan produk olahan susu yang tidak dipasteurisasi.
- Sayur dan buah yang terkontaminasi air atau tanah yang mengandung kotoran hewan.
- Kontaminasi silang di dapur, seperti penggunaan talenan dan pisau yang sama untuk daging mentah dan makanan siap saji.
Bakteri ini menyebar dengan cepat karena cukup tahan terhadap lingkungan luar dan hanya memerlukan sedikit jumlah untuk menyebabkan infeksi.
Gejala Infeksi Salmonella
Infeksi Salmonella biasanya menimbulkan gejala dalam waktu 6 hingga 72 jam setelah konsumsi makanan terkontaminasi. Gejala yang umum meliputi:
- Mual dan muntah
- Nyeri perut atau kram
- Diare (kadang berdarah)
- Demam dan sakit kepala
- Lemas atau dehidrasi
Kebanyakan orang akan sembuh dalam 4 hingga 7 hari tanpa pengobatan khusus, tetapi pada anak-anak, lansia, dan orang dengan sistem imun lemah, infeksi ini bisa berakibat serius hingga menyebabkan kematian.
Cara Mencegah Infeksi Salmonella
Kabar baiknya, Salmonella bisa dicegah dengan kebiasaan higienis dan pengolahan makanan yang benar. Berikut beberapa langkah penting:
- Masak makanan hingga matang sempurna. Gunakan termometer makanan jika perlu untuk memastikan suhu aman.
- Hindari konsumsi telur mentah atau setengah matang.
- Cuci tangan sebelum dan sesudah memegang makanan mentah.
- Pisahkan alat dapur antara bahan mentah dan makanan siap saji.
- Simpan makanan di suhu aman. Jangan biarkan makanan matang di suhu ruang lebih dari dua jam.
- Cuci buah dan sayur sebelum dikonsumsi, terutama yang dimakan mentah.
Selain itu, penting untuk memperhatikan kebersihan lingkungan dapur serta memastikan air yang digunakan bebas dari kontaminasi.
Dampak Global Salmonella
Menurut data World Health Organization (WHO), Salmonella menjadi penyebab lebih dari 90 juta kasus keracunan makanan setiap tahun di seluruh dunia. Negara berkembang, termasuk Indonesia, lebih rentan karena faktor sanitasi, penyimpanan makanan, dan kebersihan yang belum optimal. Selain berdampak pada kesehatan manusia, wabah Salmonella juga merugikan sektor ekonomi, terutama industri makanan, karena menyebabkan penarikan produk dan menurunkan kepercayaan konsumen.
Bakteri Salmonella memang kecil, tapi dampaknya bisa besar, mengetahui cara penyebarannya dan menerapkan kebersihan dalam mengolah makanan adalah langkah sederhana namun sangat penting untuk melindungi diri dan keluarga. WH.
 
    	 
		    