Cacingan merupakan salah satu penyakit yang masih sering menyerang anak-anak di Indonesia. Meski tampak sepele, infeksi cacing dapat berdampak besar terhadap tumbuh kembang anak. Penyakit ini disebabkan oleh masuknya telur atau larva cacing ke tubuh melalui makanan, minuman, atau tangan yang kotor. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan karena sering bermain di tanah dan belum sepenuhnya memahami pentingnya kebersihan diri.
Penyebab dan Jenis Cacing yang Umum Menyerang Anak
Beberapa jenis cacing yang sering menginfeksi anak antara lain cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, dan cacing pita. Cacing gelang dapat menyebabkan perut buncit dan gangguan pencernaan, sedangkan cacing tambang menghisap darah di dinding usus hingga menimbulkan anemia. Cacing kremi menimbulkan rasa gatal di sekitar anus, sementara cacing pita bisa tumbuh panjang dan menyebabkan gangguan penyerapan nutrisi.
Infeksi cacing ini biasanya terjadi akibat kebersihan yang buruk, seperti tidak mencuci tangan, jajan sembarangan, atau bermain tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi.
Dampak Cacingan terhadap Tumbuh Kembang Anak
Infeksi cacing pada anak berdampak langsung terhadap pertumbuhan fisik, kognitif, dan daya tahan tubuh.
- Gangguan penyerapan gizi, cacing mengambil sebagian nutrisi penting dari makanan yang dikonsumsi anak, menyebabkan berat badan sulit naik dan anak tampak lemas.
- Anemia dan kelelahan, cacing tambang menghisap darah sehingga anak mudah pucat, lemah, dan sulit berkonsentrasi.
- Pertumbuhan terhambat (stunting), kekurangan gizi kronis akibat cacingan dapat menghambat tinggi dan berat badan anak.
- Penurunan prestasi belajar, kekurangan zat besi dan oksigen ke otak mengganggu fungsi kognitif dan daya fokus anak.
- Menurunnya daya tahan tubuh, anak yang sering cacingan lebih mudah terserang penyakit lain seperti batuk, pilek, dan diare.
Cacingan yang dibiarkan berlarut dapat menciptakan lingkaran gizi buruk dan infeksi berulang, yang pada akhirnya menghambat potensi anak secara menyeluruh.
Faktor Risiko dan Lingkungan
Cacingan banyak terjadi di daerah dengan sanitasi buruk, air tidak bersih, dan perilaku hidup kurang higienis. Anak yang terbiasa bermain di tanah tanpa alas kaki, tidak mencuci tangan, atau jajan di tempat kotor memiliki risiko lebih tinggi. Lingkungan yang tidak memiliki fasilitas toilet layak juga menjadi sumber penyebaran telur cacing.
Langkah Pencegahan dan Pengobatan
Pencegahan cacingan sebenarnya mudah dilakukan jika dilakukan secara rutin dan konsisten, antara lain:
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah dari toilet.
- Memotong kuku secara teratur agar telur cacing tidak menempel.
- Mengonsumsi makanan matang dan minum air bersih.
- Memakai alas kaki saat bermain atau beraktivitas di luar rumah.
- Mengikuti program pemberian obat cacing massal dua kali setahun, sesuai anjuran petugas kesehatan.
- Menjaga kebersihan lingkungan dan tidak buang air besar sembarangan.
Selain itu, peran orang tua sangat penting dalam membiasakan anak menjaga kebersihan diri sejak dini. Sekolah juga berperan besar melalui edukasi dan pemeriksaan kesehatan rutin.