Istilah viral sudah tidak asing lagi di era digital, setiap hari pasti ada konten yang mendadak populer yang dibicarakan dan dibagikan jutaan kali. Menariknya, konten yang menjadi viral tidak selalu sesuatu yang penting, mendidik, atau berkualitas tinggi. Justru seringkali, konten yang tersebar di internet adalah hal-hal yang tidak berguna, seperti video lucu singkat, foto absurd, meme kocak, atau komentar lucu. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan: mengapa konten receh tersebar begitu cepat?
Defenisi konten receh di era digital
Video kucing jatuh, meme kehidupan sehari-hari, atau lawakan singkat yang menggelitik adalah contoh konten receh yang biasanya sederhana dan ringan, bahkan kadang-kadang dianggap “tidak penting”. Konten receh sebenarnya memiliki kemampuan untuk memberikan hiburan instan di tengah-tengah aktivitas masyarakat yang rumit.
Di dunia modern yang serba cepat, banyak orang mencari cara mudah untuk melepaskan stres. Konten buruk dipromosikan sebagai “hiburan sekali lewat” yang tidak membutuhkan pertimbangan yang mendalam.
Psikologi dibalik viralitas konten receh
Beberapa faktor psikologis yang menyebabkan konten receh menjadi viral termasuk:
- Humor sebagai penghilang stress, humor secara alami memicu pelepasan endorfin, yang meringankan perasaan.
- Relevansi konten, konten receh sering menggambarkan hal-hal sehari-hari yang dirasakan banyak orang. Jika orang merasa “terwakili” oleh konten tersebut, mereka lebih cenderung untuk membagikannya.
- Dorongan untuk menjadi bagian dari gaya, jika konten receh populer, orang ingin ikut serta agar tidak ketinggalan. Ini adalah apa yang disebut Fear of Missing Out atau FOMO.
Dampak postif dari konten receh
Meskipun konten receh sering dianggap tidak berguna, tetapi ada manfaatnya, seperti:
- Mengubahnya menjadi hiburan yang sederhana dan cepat.
- Membantu mengurangi ketegangan dan kelelahan.
- Menjadi perekat sosial, karena orang bisa tertawa dan berbicara tentang hal itu.
- Menciptakan peluang kreatif dan mungkin bahkan menghasilkan uang bagi para kreator konten.
Dampak negatif yang perlu diwaspadai
Meskipun demikian, tidak dapat dipungkiri bahwa banjir konten receh juga memiliki efek negatif:
- Bisa menjadi kecanduan scrooling tanpa henti.
- Menggeserkan yang lebih edukatif atau infomatif
- Ada saat-saat ketika tren berbahaya muncul hanya untuk menyebar, seperti tantangan ekstrem di media sosial.
Mengapa orang lebih suka konten receh daripada konten serius
Jawabannya sederhana, otak manusia cenderung mencari kesenangan instan. Konten receh hanya membuat tertawa dalam beberapa detik, tetapi konten serius atau edukatif sering memerlukan waktu yang lebih lama untuk dipahami. Kesederhanaan adalah daya tarik utama di dunia yang sangat cepat.
Fenomena viral konten receh menunjukkan bahwa internet bukan hanya tempat informasi tetapi juga tempat hiburan massal. Meskipun terlihat kecil, konten receh memiliki pengaruh yang signifikan terhadap budaya digital, tren, dan percakapan publik. Pengguna internet harus berhati-hati saat menikmatinya: hiburan harus tetap hiburan, tetapi jangan sampai beralih ke konten yang memiliki nilai tambah bagi kehidupan mereka.
WH.