Medan, Sumatra utara- Di tengah arus modernisasi yang deras, kearifan local seringkali terpinggirkan. Namun, di Sumatra Utara, sehelai kain tenun tradisional bernama Ulos justru menemukan kembali relevansinya di kalangan generasi muda. Lebih dari sekedar pakaian adat, Ulos kini menjadi simbol identitas, kreativitas, dan kebanggaan akan warisan leluhur
Ulos bagi kalangan masyarakat batak bukan hanya sekedar kain. Setiap motif dan warna pada Ulos memiliki makna filosofi yang mendalam, merepresentasikan ikatan keluarga, status sosial, dan doa. Zaman dulu kain Ulos wajib hadir dalam berbagai upacara adat seperti, kelahiran, pernikahan, hingga kematian. Namun seiring pengembangan zaman kain Ulos sempet meredup dimkalangan anak muda yang lebih mengikuti trend global.
Kini, angin perubahan berhembus. Sebagian orang semangat untuk melestarikan kembali kain Ulos, Mereka kalangan generasi muda tidak lagi menilai kain Ulos sebagai kain yang kuno, Melainkan sebagai sumber inspirasi yang tak terbatas. Para desainer muda Sumatra Utara mulai mengintegrasikan motif Ulos ke dalam rancangan pakaian modern, tas, hingga aksesoris. Kolaborasi antara pengrajinan Ulos tradisional dengan para innovator muda melahirkan produk-produk yang tidak hanya indah namun juga memiliki nilai komersal.
Media sosial pun berperan penting dalam fenomena ini. Anak-anak muda dengan bangga memamerkan Ulos dengan berbagai gaya, dari busana formal hingga kasual. Tagar seperti #UlosModern #Banggaberulos menjadi trend di media sosial, Tagar itu menunjukan adanya kebanggaan dan rasa memiliki terhadap warisan budaya sendiri.
Insiatif untuk mempopulerkan Ulos juga datang dari berbagai komunitas dan organisasi kepemudaan. Mereka mengadakan workshop membatik Ulos, fashion show bertema ulos, sehingga pameran yang menampilkan kreasi-kreasi Ulos modern, upaya ini tidak hanya melestarikan tradisi tetapi juga memperdayakan para pengrajin kain Ulos dan membuka peluan ekonomi baru.
Kisah ulos di Sumatra Utara menjadi contoh bagaimana kearifan local dapat beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilanganesensinya, Generasi muda tidak hanya menjadi pewaris, tetapi juga innovator yang mampu merajut tradisi dengan gemerlapmodernitas. semangat ini diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di Indonesia untuk terus melestarikan dan mengembangkan kekayaan budaya bangsa di era globalisasi ini.TA