Terakhir belakangan sejumlah berita mengabarkan beberapa kalangan mulai dari public figure hingga kasus bagi sebagian orang yang mengidap OCD atau Obsessive Compulsive Disorder marak terjadi. Berbagai hal diduga menjadi penyebab terjadinya OCD satunya adalah perilaku kompulsif.
Obsessive Compulsive Disorder atau OCD merupakan gangguan mental yang membuat orang memiliki obsesi, perasaan, pikiran, atau perilaku yang tidak biasa, biasanya seseorang yang mengidap OCD akan melakukan suatu hal secara berulang-ulang dalam suatu waktu, jika tidak dapat melakukan hal tersebut pengidap OCD akan merasa cemas, sedih, bahkan marah. Jadi dengan kata lain pengidap OCD terjadi karna adanya dorongan dari pikiran atau bisa disebut juga karna adanya obsesi yang berlebih hingga menimbulkan kecemasan.
Selain pikiran yang berlebihan terhadap suatu hal, pengidap OCD juga menyebabkan timbulnya perilaku kompulsif yang jika tidak dilakukan dapat menimbulkan perasaan cemas yang berlebihan, seperti mencuci tangan berkali-kali di satu waktu karna takut adanya kuman, manat barang-barang tertentu, dan lain sebagainya. perilaku-perilaku ini kerap terlihat pada orang yang mengidap Obsessive Compulsive Disorder atau OCD.
Pada dasarnya penyebab terjadinya Obsessive Compulsive Disorder atau OCD pada seseorang tidak dapat diketahui dengan pasti, dari beberapa riset yang telah dilakukan oleh para ahli menyebutkan bahwa adanya gangguan sumber masalah pada otak. Orang dengan OCD memiliki ketidakseimbangan nerotransmiter serotonin yang seharusnya menjaga keseimbangan mental pada seseorang.
Namun adapun gejala yang umum terjadi dapat diketahui antara lain seperti obsesi ekstrem terhadap sesuatu, terlalu khawatir terhadap sesuatu, mengulang kata-kata atau sesuatu pada diri sendiri di satu waktu, menanyakan hal yang sama berulang kali, dan lain sebagainya.
Lalu apakah OCD berbaha bagi kesehatan mental seseorang? Secara nyata yang terjadi setiap orang memiliki tingkat Obsessive Compulsive Disorder yang berbeda, tergantung pada obsesi atau perilaku kompulsif pengidap OCD tersebut. Namun beberapa akibat yang disebabkan oleh adanya OCD pada seseroang adalah mengalami kesulitan dalam aktivitas sosial, sulit menjalani hubungan dengan orang lain, kualitas hidup yang buruk, pikiran dan perilaku yang buruk, dan banyak hal lainnya yang dapat terjadi.
Sampai saat ini belum ada tindakan pasti yang dapat dilakukan untuk menyembuhkan pengidap OCD namun ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk penanganan pasien seperti menjalani terapi kognitif untuk membantu mengidentifikasi kekhawatiran yang dialami pasien, selain itu terapi perilaku untuk membatasi perilaku obsesi kompulsif, terapi keluarga dan obat-obatan untuk menaikan kadar hormon serotonin di otak.
Obsessive Compulsive Disorder atau OCD pada dasarnya tidak berbahaya jika orang yang mengidap gejala dapat mengontrol obsesi nya terhadap suatu hal serta perilaku kompulsif yang terjadi.