Belakangan ini banyak sekali berita yang mengabarkan adanya tindakan yang tidak semestinya dialami anak dibawah umur, seperti pelecehan seksual, tidakan tidak senonoh dan lain semacamnya. Bahkan ada juga kisah yang diangkat dalam film layar lebar. Hal ini memandakan perlunya meningkatkan kewaspadanaan bagi orang tua untuk menjaga anak atau orang terdekat dalam situasi apapun.
Sebagian kasus yang terjadi, suatu kejadian yang dialami oleh beberapa anak tidak diketahui dan baru diketahui ketika anak telah mengalami keluhan yang serius di bagian vital atau organ tubuh sensitif lainnya. Hal demikian terjadi karena tekanan yang dialami oleh anak atau ketidaktahuan anak mengenai sex education. Berikut cara untuk mengenalkan anak pada pengetahuan untuk menjaga diri dan terkait organ vital yang dimiliki sesuai dengan tahapan usianya.
Usia 0-3 Tahun
Untuk orang tua hindari penggunaan julukan untuk bagian vital yang dimiliki anak seakan-akan bagian tersebut adalah hal yang tabu. Orang tua khususnya ibu dapat mengajarkan anak dengan langsung menggunakan istilah yang baku seperti bagian vagina atau penis. Latih anak dari hal yang tidak membawa pemikiran anak dengan hal yang tabu. Di usia ini orang tua sudah mulai dapat mengajarkan kepada anak perlu adanya privasi untuk menjaga dan menghargai bagian-bagian tubuh. Di usia ini orang tua juga dapat mengajarkan anak untuk menggunakan toilet sebagai training pada anak. Hal itu dilakukan dengan tujuan mengajarkan anak privasi dengan bagian tubuh yang terkait.
Usia 4-5 Tahun
Pada usia ini dapat dijelaskan pada anak untuk tidak menyentuh bagian pribadinya di depan umum atau didepan orang lain, pada usia ini juga orang tua dapat memberitahu anak bahwa selain dirinya sendiri, orang tua dan dokter tidak boleh ada seorangpun yang menyentuh bagian pribadi anak. Selain itu usia ini anak sudah mulai masuk ke sekolah TK atau PAUD dan sudah memiliki teman sebaya, orang tua dapat memberitahu kepada anak bahwa anak tidak boleh semena-mena menyentuh, memeluk dan semacamnya tanpa pengawasan orang dewasa.
Usia 6-9 Tahun
Di usia ini sebagian anak sudah mulai mengenal masa-masa pubertas, arahkan anak pada hal postif dan arahkan anak pada hal negatif. Pada usia ini orang tua dapat menjelaskan ciri-ciri anak yang akan memasuki masa pubertas, seperti bagian tubuh pribadi yang mulai berkembang, perasaan yang berbeda dengan lawan jenis. Dan beri informasi anak ketika anak mulai menanyakan keingintahuan mereka mengenai seksualitas seperti “bagaimana seorang bayi lahir dari perut” dan sebagainya.
Usia 10-12 Tahun
Pada usia ini sebagian anak akan mengalami masa pubertas, orang tua dapat memberitahu bahaya penyakit menular seksual, dan awasi anak dalam setiap aktivitasnya terutama aktivitas penggunaan gadget dan internet.
Usia 13-18 Tahun
Pada usia ini anak telah memasuki masa remaja, orang tua dapat menjelaskan pada anak konsep menjalin hubungan dengan teman sepermainannya secara sehat. Selain itu jadilah teman untuk anak agar lebih bisa mengetahui kondisi dan hal apasaja yang dilalui oleh sang anak dengan cara berdialog. Hindari tekanan pada anak usia ini karna mental dan psikisnya yang belum stabil dan berubah-ubah.
Pentingnya memberitahu anak mengenai ilmu seksual sejak dini, untuk menghindari hal yang tidak diinginkan terjadi serta mengajarkan anak pada pentingnya menjaga diri sendiri dan bagian pribadi yang dia miliki. SC