Terampil Berbicara, Tingkatkan Percaya Diri. Berbicara merupakan salah satu aspek dalam keterampilan berbahasa, dan juga merupakan kemampuan seseorang untuk mengungkapkan gagasan, pendapat, pandangan, perasaan, secara lisan dan langsung kepada kepada pendengar dengan tujuan agar dapat dipahami apa yang telah disampaikan.
Era Society 5.0 saat ini teknologi sedang berkembang sangat pesat. Beranjak dari ketertinggalan, kecanggihan perangkat serta aktivitas komunikasi yang ada, kelebihan manusia dalam berkomunikasi melalui lisan (bicara) tidak akan dapat digantikan walau dimensi waktu terus menunjukan perubahan.
Banyak faktor yang meyebabkan seseorang tidak terampil dalam komunikasi khususnya berbicara, diantaranya yakni pembicara belum menguasai dan mengetahui secara pasti apa yang ingin disampaikan, perlu diketahui memahami sesuatu sebelum disampaikan adalah hal yang penting untuk dikuasai dalam keterampilan berbicara dan hal lainnya ialah kurang mengetahui metode berbicara yang dapat memudahkan pembicara dalam menyampaikan perkataan secara lisan.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan seseorang dalam memudahkan keterampilan berbicara sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri. “Tiada hari tanpa berbicara” menurut penelitian seorang pakar komunikasi menyebutkan bahwa, manusia mampu memproduksi kata sebanyak 1.000 sampai dengan 8.000 kata per harinya. Tanpa disadari ini merupakan sebuah kelebihan yang dapat di optimalkan dalam mengembangan potensi dan rasa percaya diri pada seseorang.
Ada beberapa metode yang dapat digunakan untuk memudahkan seseorang dalam mengasah keterampilan berbicara yakni sebagai berikut :
1. Metode Spontanitas
Metode ini biasa dilakukan seseorang tanpa sengaja ketika sudah terbiasa berbicara di depan khalayak umum, metode ini bisa secara langsung terlihat oleh orang yang bisa, biasa dan terbiasa dalam melakukan improvisasi ketika di minta untuk berbicara secara langsung di depan umum tanpa adanya persiapan. Biasanya orang seperti ini sudah terlatih dan pastinya sudah memiliki dasar serta rasa percaya diri dalam keterampilan berbicara.
2. Metode Ekstemporan
Sebuah metode yang dapat memudahkan seseorang untuk mengingat poin-poin penting ketika hendak berbicara di depan khalayak umum. contoh seperti ketika memberikan kata sambutan, seseorang telah meyiapkan poin penting yang akan disampaikan untuk dijabarkan lebih lanjut.
3. Metode Naskah
Metode ini merupakan, metode yang mengharuskan seseorang untuk menuliskan segala sesuatu yang ingin disampaikan dalam sebuah naskah. Didalam naskah tersebut telah tersusun secara terstuktur apa yang ingin disampaikan pembicara. Kelemahan dari metode ini adalah pendengar cenderung akan merasa bosan karna bisa jadi kalimat yang disusun dalam naskah terlalu datar atau monoton. selain itu tidak jarang pembicara hanya bergantung pada naskah tanpa melakukan improvisasi. metode ini juga memilki kelebihan yakni informasi yang akan disampaikan pembicara akan lebih lengkap, tertib, dan sistematis tanpa harus melewatkan informasi yang ingin disampaikan.
4. Metode Hafalan
Seseorang yang rasa percaya dirinya sudah timbul akan lebih cenderung yakin untuk menyampaikan sesuatu tanpa naskah, tetapi yang disampaikan pastinya sesuai dengan naskah yang telah disusun sebelumnya. Metode ini disebut dengan metode hafalan yang biasa digunakan agar pembicara tidak terlalu monoton dalam membaca naskah atau teks ketika berbicara di depan umum, ketika menyampaikan pidato, kata sambutan atau hal samacamnya. Tetapi kelemahan dari metode ini adalah ketika pembicara kehilangan konsentrasi dan dihadapkan oleh situasi yang membuat lupa dengan apa yang ingin disampaikan.
5. Metode Campuran
Metode campuran ini dapat diterapkan di berbagai situasi yang sewaktu-waktu dihadapkan kepada pembicara. Pembicara dapat dengan leluasa spontanitas berbicara didepan umum jika sudah menguasai bahan atau materi pembicaraan tentu saja keterampilan ini hanya dimiliki oleh orang yang telah terbiasa. Selanjutnya seseorang juga bisa membuat kapanpun poin-poin penting saja terkait topik atau hal-hal yang ingin disampaikan oleh pendengar, dan begitupun metode lainnya yang dapat memudahkan seseorang dalam melakukan komunikasi sebagai keterampilan berbicara.
Pada dasarnya, apapun metode yang ingin digunakan dalam keterampilan berbicara merupakan sesuatu yang harus disesuaikan oleh pembicara di waktu atau dalam kondisi tertentu. Percaya diri dapat dibangun melalui keterampilan yang dimiliki, salah satunya adalah keterampilan berbicara. Dengan metode diatas, pembicara juga dapat meninimalisir gangguan dalam berbicara. SC