Ubi jalar memiliki banyak dan beragam jenis lainnya, namun belakangan ini ubi jalar menjadi sorotan karena jenis cilembu yang begitu banyak manfaatnya. Ubi jalar merupakan jenis umbi umbian yang berasal dari karbohidrat dan menjadi kebutuhan pokok bagi seluruh dunia karena rasanya yang manis. Ibarat pepatah “Batang ubi dicampakkan dimana aja akan tetap tumbuh” seperti itulah proses pertumbuhan ubi cilembu. Ubi cilembu mampu tumbuh dan beradaptasi di daerah yang kurang subur dan kering di iklim tropis dan subtropis. Ubi akan banyak kamu temukan di pulau Jawa dan sekitarnya khususnya derah Jawa Barat (Kuningan, Cilembu Sumedang).
Ubi jalar cilembu merupakan salah satu hasil pertanian yang memiliki energi potensial di Indonesia dengan banyak bentuk olahan diantaranya MOCAF, tepung tapioka, gula, dan bahkan di jepang ubi cilembu dijadikan biomassa yaitu, bioethanol. Baru-baru ini, banyak berita mengenai ubi cilembu yang memiliki rasa manis seperti madu mampu menggantikan gula tebu sebagai gula yang bisa di konsumsi oleh penderita Diabetes Melitus. Hal ini sesuai dengan BPS (2011) yang menyatakan bahwa Gula merupakan salah satu kebutuhan pokok masyarakat Indonesia, baik untuk pemanis di tingkat rumah tangga maupun industri.
Ubi jalar cilembu mengandung pati dibawah 30 persen namun dalam bentuk granula, struktur, perbandingan amilosa amilopektin dan tingkat crystallinity mempengaruhi sifat fungsional dari pati. Karakteristik pati pada bahan makanan akan mempengaruhi sifat fungsional seperti swelling, gelatinisation, pasting properties, retrogradasi, digestibility dan suitability untuk proses (Waramboi, 2011).
Nah, bahan baku untuk pembuatan gula cair umumnya adalah pati. Pati diantaranya dapat berasal dari singkong, garut, sukun, jagung dan ubi jalar. Ubi jalar selain mengandung pati juga secara alami mengandung enzim amilase yang dapat menghidrolisis pati menjadi bentuk yang lebih sederhana. Ubi jalar Cilembu merupakan salah satu varietas ubi jalar yang memiliki kandungan gula tinggi. Ubi jalar Cilembu apabila diambil patinya saja maka gula dan enzim amilase yang secara alami terdapat dalam ubi jalar Cilembu akan terbuang.
Ubi jalar Cilembu atau ubi jalar cilembu atau si Madu merupakan salah satu jenis umbi yang memiliki kekhasan seperti rasa yang sangat manis bermadu dan daging ubi kuning keemasan. Ubi jalar Cilembu dari desa Cilembu Sumedang. Selama penyimpanan 3 – 5 minggu kadar fruktosa ubi jalar Cilembu meningkat tiga kali lipat. Masa simpan mempengaruhi komposisi kimia ubi jalar Cilembu terutama kandungan Pati dan Gula. Hal ini berhubungan dengan aktifitas enzim α-amilase. Ubi jalar Cilembu potensial untuk dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan gula dikarenakan mengandung pati, gula dan enzim α-amilase secara alami. α-amilase dapat menghidrolisis pati menjadi maltodekstrin yang merupakan tahapan proses likuifikasi dalam pembuatan gula dari pati. Sebagai bahan pembuatan gula dari pati ubi jalar Cilembu, lebih baik digunakan pati yang berasal dari ubi jalar Cilembu dengan masa simpan 0 minggu atau lebih cepat lebih baik dalam proses pengolahan dari masa panen. TA