Sebagian orang mungkin sudah tidak asing lagi dengan kata “kesetaraan gender” yang telah banyak digaungkan oleh masyarakat. Selama ini oleh sebagian kalangan awam banyak yang meremehkan atau mengucilkan peran kaum wanita dalam kehidupan sehari-hari , bahkan tidak jarang terjadinya ketidakadilan dalam memposisikan peran wanita ditengah masyarakat baik dalam lingkup sosial, lingkup keluarga, lingkup pendidikan, bahkan sampai pada lingkup politik. Peran wanita selalu dipertanyakan, “apakah bisa seorang wanita memimpin?” atau “Wanita tidak perlu sekolah tinggi” statement-statement itu sering muncul dan berkeliaran seakan menyudutkan posisi kaum wanita.
“Emansipasi Wanita” katanya, hal ini terdengar cukup ramai sekitaran 10 tahun belakangan ini. Perkataan tersebut terus digaungkan tatkala wanita tidak mendapatkan hak yang sama didalam lingkungan sosial, meraih pendidikan setinggi-tingginya, bahkan ketika menjadi seorang pemimpin. Berikut adalah konsep Emansipasi Wanita Merdeka di dalam lingkungan sosial :
Lingkungan Keluarga
Keharusan seorang anak perempuan dalam melakukan pekerjaan rumah dibanding dengan kebebasan yang diberikan kepada anak laki-laki lainnya merupakan salah satu bentuk sederhana dalam ketimpangan peran wanita dan lelaki. Sosialisasi gender sudah bisa dirasakan dan dimulai dari tempat yang bernama “rumah”. Belum lagi hak-hak yang tidak bisa dirasakan oleh anak perempuan seperti batasan bahkan larangan bergaul diluar rumah yang nyatanya biasa berbanding terbalik dengan anak laki-laki yang diberi ruang atau kebebasan untuk bergaul diluar rumah.
Lingkungan Pendidikan
Sosialisasi gender juga kerap dirasa dalam lingkungan pendidikan, sebagian orang pasti pernah mendengar perkataan “setinggi-tingginya pendidikan seorang wanita akan menjadi ibu rumah tangga dan berada di dapur” hal ini membuat sebagian pemikiran meng-”iya” atau membenarkan anggapan tersebut. padahal jika dilihat kembali wanita juga memiliki kemampuan yang tidak kalah hebat dibanding dengan lelaki dalam berpikir, bertindak, dan memahami sesuatu. Selama ini wanita sering dianggap lemah, padahal wanita merupakan madrasah pertama bagi generasi dan keturunannya. Untuk itu apa salahnya seorang wanita memiliki pendidikan yang tinggi?.
Lingkungan Kerja
Dari dulu hingga sekarang lelaki banyak dilibatkan dalam mengambil keputusan, menjadi pemimpin, dan menentukan arah dalam suatu kegiatan dalam mencapai tujuan. Sedangkan wanita hanya menjadi pengikut keputusan serta pelaksana tujuan, wanita jarang diberi kesempatan yang sama, seperti halnya kesempatan yang diberikan oleh kaum lelaki.
Lingkungan Politik
Walaupun saat ini kaum wanita telah banyak menduduki kursi politik dan diberi kesempatan untuk berpolitik, tetapi masih sedikit kuantitas dari kaum wanita yang memegang jabatan dalam berpolitik. hal ini dirasa karena kaum wanita lemah dalam mengahadapi dinamika dan persoalan dalam ranah politik. Selain itu anggapan dan kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap wanita yang memimpin politik sangat minim, sehingga sering terjadi ketidakadilan dalam memperoleh hak dalam berpolitik.
Dari jabaran diatas, menunjukan sedikit adanya ketidaksetaraan gender atau perlu adanya kepercayaan yang lebih dalam memporsikan antara hak dan kewajiban wanita dan lelaki apalagi pada saat sekarang yang telah memasuki era revolusi 4.0. SC