Berikut ini akan dibahas sebuah metode pelepasan yang sungguh fenomenal. Teknik ini pernah digunakan untuk menyembuhkan para pasien dari sebuah rumah sakit jiwa di Hawaii. Para pasien ini merupakan pasien High Security Unit Housing yaitu sebuah bangsal yang berisikan penjahat tingkat tinggi yang pernah berbuat kejahatan seperti; kejahatan pembunuhan, pemerkosaan dan penganiayaan. Sehingga membuat mereka dikunci di dalam ruang Psychiatric High Security Facility. Namun yang paling menarik setelah tiga tahun digunakan teknik ini, kekerasan yang hampir tiap hari terjadi di bangsal tersebut tidak pernah terjadi lagi. Semangat dan suasana ruangan menjadi jauh lebih baik. Hingga pada akhirnya bangsal tersebut ditutup untuk selamanya. Karena sudah tidak ada pasien lagi yang perlu dirawat disana, sebab para pasien sudah dinyatakan sembuh sepenuhnya.
Semua kejadian, peristiwa dan metodologi sudah tercatat dengan rapi dan sistematis sehingga semakin banyak yang mempopulerkan teknik ini. Hingga teknik ini disebut sebagai metode terapi paling efektif di dunia. Teknik ini disebut dengan Ho’oponopono yang dipelopori oleh Dr. Hew Len. Seseorang yang akhirnya memutuskan untuk mengeksplorasi kembali sebuah teknik Hawai Kuno yang pertama kali diperkenalkan oleh seseorang yang bernama Mornah Simoeona. Dr Hew Len berhasil menyederhanakan ajaran dan praktik tersebut sekaligus mengembangkan lebih jauh lagi proses Ho’oponopono. Sehingga Dr. Hew Len lewat eksperimen Ho’oponopononya berhasil menjadi seorang pemyembuh para pasien gila. Bahkan uniknya dalam menjalani proses terapinya Dr. Hew Len tidak melakukan kontak secara langsung dengan pasien tersebut. Ia hanya membaca riwayat atau latar belakang pasiennya lewat catatan medisnya.
Dasar dari teknik ini adalah anda 100% bertanggung jawab terhadap apapun dan siapapun. Bertanggung jawab 100% bukan berarti kita menjadi mudah merasa bersalah. Menjadi 100 % bertanggung jawab juga berarti sebagai pengingat bahwa kita punya daya kreatif dan lembut untuk kembai kepada keharmonisan. Masalah yang terjadi merupakan proyeksi memori yang ada di dalam diri. Selama memori belum dilepaskan, ia akan terus menerus memainkan adegan dalam realitas kehidupan. Berupa masalah-masalah yang seakan-akan terus datang menghampiri. Maka dari itu langkah pertama dalam teknik ini adalah:
Kita harus memahami bahwa apa yang kita alami dan rasakan saat ini merupakan proyeksi dari program-program yang ada di dalam memori. Misalnya orang yang tidak percaya diri ketika disuruh berbicara di depan umum. Kemungkinan pada masa lalunya ia pernah dipermalukan di depan kelas atau semacamnya sehingga memori tersebut membuat ia menjadi minder ketika berbicara di depan umum. Ho’oponopono adalah proses pengampunan, penyelarasan, penerimaan, dan proses syukur. Dengan melatih teknik ini akan membuat pikiran kita menjadi sadar bahwa apa yang terjadi di dalam hidup kita hanyalah sebuah gambaran (proyeksi) dari program-program di dalam memori. Sehingga memori-memori yang tidak baik tersebut pelu dibersihkan. Cara melakukan Teknk Ho’oponopono sangatlah mudah yaitu kamu hanya perlu mengucapkan kata-kata berikut secara terus-menerus; “I am sorry, please forgive me, I love you, Thank You”. Berikut penjelasan dari kata-kata tersebut.
1.I’m Sorry
Konsep di bagian I’m sorry ini adalah mengambil tanggung jawab pribadi. Kita bertanggung jawab penuh terhadap segala hal yang ada dipikiran kita. Bahkan yang sepertinya terjadi di luar sana, sebenarnya berasal dari pikiran kita. Bagian I’m sorry ini biasanya terasa berat, karena kita biasanya tidak mudah untuk mengakui dan menerima tanggung jawab atas apa yang terjadi di pikiran kita maupun di luar sana. Hanya saja, perlu kita sadari bahwa kita adalah manusia yang tak lepas dari kesalahan baik yang disengaja maupun tidak.
So, cobalah untuk mengakui dan menerima tanggung jawabmu. Mintalah maaf pada dirimu, pada orang-orang yang kamu sayangi dan orang-orang yang peduli padamu, minta maaflah terhadap kejadian yang telah kamu sebabkan baik itu disengaja maupun tidak.
2. Please Forgive Me
Bagian kedua yaitu “Please Forgive Me” ini bersifat penekanan. Tak peduli pada siapa dirimu meminta maaf. Lakukanlah, Mintalah maaf! Apalagi jika kamu menyadari penyesalan yang ada di bagian I’m sorry tadi.
3.Thank You
Berterimakasihlah; Tak perlu dipikirkan pada siapa atau apa kamu berterimakasih. Berterimakasihlah pada Tuhanmu, Berterimakasihlah pada dirimu sendiri, pada orang disekitarmu. Berterimakasihlah untuk apapun dan siapapun yang telah bersedia memaafkanmu.
4.I Love You
Ungkapkan rasa cintamu. Katakan pada Tuhanmu, pada semesta, pada tubuhmu, pada pikiranmu, bahkan hal-hal yang sedang jadi tantanganmu. Katakan berulang kali hingga kamu bisa meresapi dan merasakannya.
Begitu secara berulang-ulang. Pengulangan kalimat ini memicu terjadinya transformasi bagi yang melakukannya. Transformasi ini menghadirkan vibrasi positif ke lingkungan sekitar kita. Oleh karena itu, setiap ada masalah coba katakan dalam hati secara tegas dan jelas “I am sorry, please forgive me, I love you, Thank You”. Ucapkan saja tanpa perlu merasakan sensasi tertentu atau membayangkan sesuatu. Cukup katakan saja secara berulang-ulang di dalam hati. Saat kamu mengucapkan kata-kata tersebut akan terjadi sebuh pembersihan sutuasi kehidupan. Tempat, relasi, dan tentu saja masalah-masalah lainnya. Katakan secara berulang-ulang tanpa rasa bersalah dan menyalahkan. Tanpa melogikakan serta tanpa penilaian apapun. Proses pembersihan Ho’oponopono adalah proses “melepaskan” dari pihak kita kemudian “membiarkan” kuasa Tuhan yang bekerja. Semakin konsisten melakukannya semakin besar perubahan yang akan dialami. (LF)