Si Multifungsi, Bromalin Dari Kulit Nanas
Bromelin merupakan enzim protease sulfhidril yang terdapat pada tumbuhan famili bromeliaceae. Nanas merupakan tumbuhan dengan famili bromeliaceae yang paling banyak menghasilkan enzim bromelin. Nanas tumbuh di daerah tropis dan subtropis, Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 1 375 termasuk Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, China, Kenya dan India (Pavan et al., 2012). Buah nanas biasanya dikonsumsi langsung ataupun diolah menjadi buah kalengan. Selain dijadikan makanan, nanas juga dapat di gunakan di bidang industri makanan, kosmetik, suplemen makanan, dan obat-obatan. Selain itu limbah dari nanas dapat digunakan sebagai substrat untuk produksi pembuatan metana, etanol, asam sitrat dan senyawa antioksidan (Ketnawa et al., 2012)
Enzim memiliki sifat yang dapat terdenaturasi karena beberapa faktor seperti suhu, pH, dan waktu penyimpanan (Sarkar et al., 2017). pH optimum untuk enzim bromelin biasanya pada rentang 5,5 – 8,0 dan dapat memecah ikatan peptida glycyl, analyl dan leucyl. Enzim bromelin dapat terinaktivasi pada suhu pasteurisasi dan apabila terjadi denaturasi termal maka tidak dapat kembali menjad aktif (ireversibel) (Novaes et al., 2015). Kondisi penyimpanan dan pengolahan nanas biasanya dapat mengurangi aktivitas dari bromelin sehingga perlu untuk mengetahui kondisi stabil untuk enzim bromelin.
- Penggunaan bromelin
Enzim bromelin dapat digunakan pada beberapa bidang industri. Pada industri makanan, bromelin digunakan sebagai pelunak daging, bahan pembuatan bir, pengembang, dan hidrolisat protein. Untuk industri tekstil bromelin digunakan sebagai penyamak kulit, penghilang rambut, pelembut wool dan kulit, dan sebagai formulasi detergen (Ketnawa et al., 2012). Pada bidang kesehatan bromelin dapat menginhibisi agregasi platelet, sinusitis, trauma pasca operasi, thrombophlebitis, pyelonefritis, angina pectoris, bronkhitis, dan peningkat absorpsi obat seperti antibotik (Pavan et al., 2012). Bromelin juga dapat menjadi anti tumor, modulator imunitas, membantu proses digestif, meningkatkan penyembuhan luka, dan meningkatkan sirkulasi kardiovaskular (Jutamongkon & Charoenrein, 2010).
- Cara isolasi dan purifikasi
Isolasi bromelin dapat dilakukan dengan beberapa metode yaitu:
- Sistem miselar terbalik Pada metode ini protein target akan tertahan dalam misel sedangkan pengotor lain akan berada dalam fase organik. Pada metode ini diperoleh 106% active recovery (Hebbar et al., 2008). Kemudian Hemavathi, dkk (2011) melaporkan % activity recovery dengan metode ini yaitu sebesar 97,56% (Manzoor et al., 2016).
- Sistem dua fase cairan Pada sistem ini digunakan dua fase cairan yaitu polimer dan garam (atau polimer lain). Pada ekstraksi dan purifikasi enzim bromelin menggunakan metode ini diperoleh activity recovery sebesar 228%, sedangkan activity recovery bagian kulit Farmaka Suplemen Volume 16 Nomor 1 376 nanas sebesar 113,54% dan 206% (Manzoor et al., 2016).
- Teknik kromatografi Beberapa teknik kromatografi dapat dilakukan seperti kromatografi penukar ion, high speed counter-current chromatography, kromatografi afinitas, kromatografi filtrasi gel, dan kromatografi kapiler (Manzoor et al., 2016).
- Filtrasi membran Digunakan membran filter untuk memurnikan molekul derdasarkan ukurannya. Dengan metode ini diperoleh active recovery sebesar 85% (Lopes et al., 2009).
- Metode lain Metode lain yang dapat digunakan yaitu dengan presipitasi menggunakan amonium sulfat, etanol, PEG, dapat juga digunakan mesoporous silica (Manzoor et al., 2016).
- Stabilitas bromelin
Uji stabilitas dilakukan untuk meningkatkan kualitas, efikasi, dan keamanan suatu produk. Suatu produk akan diuji pada keadaan yang beragam seperti penggunaan kemasan, dan untuk menentukan ketahanan dengan adanya perubahan fisika, kimia, mikrobiologi, dan toksikologi (Bajaj et al., 2012). TA